Isnin, 7 Disember 2015

MENGINGAT KEMBALI : KISAH IBLIS LAKNATULLAH MENGADAP NABI MUHAMMAD SAW




Kami bersama Rasulullah SAW dirumah salah seorang sahabat Ansar, dimana saat itu kami ditengah-tengah jamaah, lalu ada suara orang memanggil dari luar, "Wahai para penghuni rumah, apakah kalian mengizinkanku masuk, sementara kalian memerlukan kepadaku".

Rasulullah SAW bertanya kepada para jamaah, "Apakah kalian tahu siapa yang memanggil dari luar itu?"

Mereka menjawab, "Tentu Allah SWT dan Rasul-Nya lebih tahu".

Lalu Rasulullah SAW menjelaskan, "Itu adalah Iblis yang terkutuk - semoga Allah sentiasa melaknatnya".

Kemudian Umar r.a. meminta izin kepada Rasulullah dengan berkata, "Ya Rasulullah, apakah engkau mengizinkanku untuk membunuhnya?"

Beliau Nabi SAW menjawab, "Bersabarlah wahai Umar, apakah engkau tidak tahu bahawa ia termasuk makhluk yang tertunda kematiannya sampai batas waktu yang telah diketahui (hari Kiamat)? Akan tetapi sekarang silakan kalian membukakan pintu untuknya. Sebab ia diperintahkan untuk datang kesini, maka fahamilah apa yang diucapkan dan dengarkan apa yang bakal ia ceritakan kepada kalian".

Ibnu Abbas berkata : Kemudian dibukakan pintu, lalu ia masuk di tengah-tengah kami. Ternyata ia berupa seorang yang sudah tua bangka dan buta sebelah mata. Ia berjanggut sebanyak tujuh helai rambut yang panjangnya seperti rambut kuda. Kedua kelopak matanya terbelah keatas tidak ke samping. Sedangkan kepalanya seperti gajah yang sangat besar, gigi taringnya memanjang keluar seperti babi. Sementara kedua bibirnya seperti bibir kerbau.

Ia datang sambil memberi salam. "Assalamu'alaika ya Muhammad, Assalamu'alaikum ya jamaa'atal-muslimin" kata Iblis.

Nabi SAW menjawab, "Assalamu lillah ya la'iin (keselamatan hanya milik Allah wahai makhluk yang terkutuk). Saya mendengar engkau punya keperluan kepada kami. Apa keperluan tersebut wahai Iblis?".

"Wahai Muhammad, aku datang kesini bukan kerana kemahuanku sendiri, tapi aku datang kesini kerana terpaksa", tutur Iblis.

"Apa yang membuatmu terpaksa harus datang kesini wahai makhluk terkutuk?" tanya Rasulullah SAW.

Iblis menjawab, "Telah datang kepadaku seorang malaikat yang diutus oleh Tuhan Yang Maha Agung, dimana utusan itu berkata kepadaku, 'Sesungguhnya Allah SWT memerintahkanmu untuk datang kepada Muhammad SAW sementara engkau adalah makhluk yang rendah dan hina. Engkau harus memberi tahu kepadanya, bagaimana engkau menggoda dan merekayasa anak-cucu Adam AS, bagaimana engkau memujuk dan merayu mereka. Lalu engkau harus menjawab segala apa yang ditanyakan Muhammad SAW dengan jujur. Maka demi Kebesaran dan Keagungan Allah SWT, jika engkau menjawab dengan bohong, sekalipun hanya sekali, sungguh engkau akan Allah SWT jadikan debu yang bakal dihempaskan oleh angin kencang, dan musuh-musuhmu akan merasa senang'

Wahai Muhammad, maka sekarang aku datang kepadamu sebagaimana yang diperintahkan kepadaku. Maka tanyakan apa saja yang engkau inginkan. Kalau sampai aku tidak menjawab dengan jujur, maka musuh-musuhku akan merasa senang atas musibah yang bakal aku terima. Sementara tidak ada beban yang lebih berat bagiku daripada bersenangnya musuh-musuhku atas musibah yang menimpa diriku".

Rasulullah SAW mulai melemparkan pertanyaan kepada Iblis, (1) "Jika engkau boleh menjawab dengan jujur, maka cuba ceritakan kepadaku, siapa orang yang paling engkau benci?".

Iblis menjawab dengan jujur, "Engkau, wahai Muhammad, adalah orang yang paling aku benci dan kemudian orang-orang yang mengikuti agamamu".

(2) "Lalu siapa lagi yang paling engkau benci?" tanya Rasulullah SAW.

"Seorang pemuda yang bertaqwa dimana ia mencurahkan dirinya hanya kepada Allah SWT", jawab Iblis.

(3) "Siapa lagi?" tanya Rasulullah SAW.

"Orang alim yang wara' (menjaga diri dari syubhat) lagi sabar",  jawab Iblis.

(4) "Siapa lagi?" tanya Rasulullah SAW.

"Orang yang sentiasa memelihara kesucian diri dari tiga kotoran (hadas besar, hadas kecil, dan najis)", tutur Iblis.

(5) "Siapa lagi?", tanya Rasulullah SAW.

"Orang fakir yang sentiasa bersabar, yang tidak pernah menuturkan kefakirannya kepada sesiapa pun dan juga tidak pernah mengeluhkan penderitaan yang dialaminya", jawab Iblis.

(6) "Lalu dari mana engkau tahu kalau ia bersabar?" tanya Rasulullah SAW.

"Wahai Muhammad, bila ia masih dan pernah mengeluhkan penderitaannya kepada makhluk yang sama dengannya selama tiga hari, maka Allah SWT tidak akan mencatat perbuatannya dalam kelompok orang-orang yang bersabar", jelas Iblis.

(7) "Lalu siapa lagi wahai Iblis?" tanya Rasulullah SAW.

"Orang kaya yang bersyukur", tutur Iblis.

(8) "Lalu apa yang dapat memberitahu kepadamu, bahawa ia bersyukur?" Tanya Rasulullah SAW.

"Bila aku melihatnya ia mengambil kekayaannya dari apa saja yang dihalalkan dan kemudian disalurkan pada tempatnya", tutur Iblis.

(9) "Bagaimana keadaanmu apabila umatku menjalankan solat?" Tanya Rasulullah SAW.

"Wahai Muhammad, aku langsung merasa gelisah dan gementar", jawab Iblis.

(10) "Mengapa wahai makhluk yang terkutuk?" tanya Rasulullah SAW.

"Sesungguhnya apabila seorang hamba bersujud kepada Allah SWT sekali sujud, maka Allah SWT akan mengangkat satu darjat (tingkat). Apabila mereka berpuasa, maka aku terikat sampai mereka berbuka kembali. Apabila mereka menunaikan manasik haji, maka aku jadi gila. Apabila mereka membaca Al-Qur'an, maka aku akan meleleh (mencair) seperti timah yang dipanaskan dengan api. Apabila mereka bersedekah maka seakan-akan orang yang bersedekah tersebut mengambil kapak lalu memotong aku menjadi dua", jawab Iblis.

(11) "Mengapa demikian wahai Abu Murrah (panggilan Iblis)?" tanya Rasulullah SAW.

"Sebab dalam sedekah ada empat perkara yang perlu diperhatikan; Dengan sedekah itu, Allah SWT akan menurunkan keberkatan dalam hartanya, menjadikan ia disenangi dikalangan makhlukNya, dengan sedekah itu pula Allah SWT akan menjadikan suatu penghalang antara neraka dengannya dan akan menghindarkan segala bencana dan penyakit", tutur Iblis menjelaskan.

(12) "Lalu bagaimana pendapatmu tentang Abu Bakar?" tanya Rasulullah SAW.

"Ia sewaktu Jahiliyyah saja tidak pernah taat kepadaku, apalagi sewaktu dalam Islam", tutur Iblis.

(13) "Bagaimana dengan Umar bin Khatthab?" tanya Rasulullah SAW.

"Demi Allah SWT, setiap kali aku bertemu dengannya, mesti akan lari darinya", jawab Iblis.

(14) "Bagaimana dengan Uthman?" tanya Rasulullah SAW.

"Aku merasa malu terhadap orang yang para malaikat saja pun malu kepadanya", jawab Iblis.

(15) "Lalu bagaimana dengan Ali bin Abi Thalib?" tanya Rasulullah SAW.

"Andaikan aku boleh selamat darinya dan tidak pernah bertemu dengannya, ia meninggalkanku dan aku pun meninggalkannya. Akan tetapi ia tidak pernah melakukan hal itu sama sekali", tutur Iblis.

(16) "Segala puji bagi Allah SWT yang telah menjadikan ummatku bahagia dan mencelakakanmu sampai pada waktu yang ditentukan", tutur Rasulullah SAW.

"Tidak dan tidak mungkin, dimana ummatmu boleh bahagia sementara aku sentiasa hidup dan tidak mati sampai pada waktu yang telah ditentukan. Lalu bagaimana engkau boleh bahagia terhadap ummatmu, sementara aku boleh masuk kepada mereka melalui aliran darah dan daging, sedangkan mereka tidak melihatku. Demi Tuhan yang telah menciptakanku dan telah menunda kematianku sampai pada hari mereka dibangkitkan kembali (Kiamat), sungguh aku akan menyesatkan mereka seluruhnya, baik yang bodoh maupun yang alim, yang awam maupun yang boleh membaca Al-Qur'an, yang nakal maupun yang rajin beribadah, kecuali hamba-hamba Allah SWT yang mukhlis (murni)", tutur Iblis.

(17) "Siapa menurut engkau hamba-hamba Allah SWT yang mukhlis itu?" Tanya Rasulullah SAW.

Iblis menjawab dengan panjang lebar, "Apakah engkau tidak tahu wahai Muhammad, bahawa orang yang masih suka dirham dan dinar (harta) adalah belum lagi murni kerana Allah SWT. Apabila aku melihat seseorang sudah tidak menyukai dirham dan dinar, serta tidak suka dipuji, maka aku tahu bahwa ia adalah orang yang mukhlis kerana Allah, lalu aku tinggalkan. Sesungguhnya seorang hamba selagi masih suka harta dan pujian, sedangkan hatinya selalu bergantung pada kesenangan-kesenangan duniawi, maka ia akan lebih taat kepadaku daripada orang-orang yang telah aku jelaskan kepadamu.

Apakah engkau tidak tahu wahai Muhammad, bahawa cinta harta itu termasuk dosa yang paling besar? Apakah engkau tidak tahu wahai Muhammad, bahawa cinta kedudukan adalah termasuk dosa yang paling besar? Apakah engkau tidak tahu aku memiliki tujuh puluh ribu anak, sedangkan setiap anak dari jumlah tersebut memiliki tujuh puluh ribu setan. Diantara mereka ada yang sudah aku tugaskan untuk menggoda ulama, ada yang aku tugaskan untuk menggoda para pemuda, ada yang aku tugaskan untuk menggoda orang-orang yang sudah tua. Anak-anak muda bagi kami tidak masalah, sedangkan anak-anak kecil lebih mudah kami permainkan sekehendakku. Diantara mereka juga ada yang aku tugaskan untuk menggoda orang-orang yang tekun beribadah, dan ada juga yang aku tugaskan untuk menggoda orang-orang zuhud. Mereka keluar-masuk dari satu keadaan ke keadaan lain, dari satu pintu ke pintu lain, sehingga mereka berhasil dengan menggunakan cara apapun. Aku ambil dari mereka nilai keikhlasan dalam hatinya, sehingga mereka beribadah kepada Allah dengan tidak ikhlas, sementara mereka tidak merasakan hal itu.

Apakah engkau tidak tahu wahai Muhammad, bahwa Barshish seorang rahib (pendeta) yang berbuat ikhlas kerana Allah selama tujuh puluh tahun, sehingga dengan doanya ia mampu menyelamatkan orang-orang yang sakit. Akan tetapi aku tidak berhenti menggodanya sehingga ia sampai berbuat zina dengan seorang perempuan, membunuh orang dan mati dalam keadaan kafir? Inilah yang disebutkan oleh Allah SWT dalam kitab-Nya dengan firman-Nya: "(Pujukan orang-orang munafik itu adalah) seperti (pujukan) setan ketika dia berkata kepada manusia : 'Kafirlah kamu', maka tatkala manusia itu telah kafir ia berkata, 'sesungguhnya aku cuci tangan darimu, kerana sesungguhnya aku takut kepada Allah, Tuhan Semesta Alam". (QS.Al-Hasyr:16).

Apakah engkau tidak tahu wahai Muhammad, bahawa pembohongan itu dari aku, aku adalah makhluk yang  pertama sekali berbohong. Orang yang berbohong adalah temanku. Barangsiapa bersumpah atas nama Allah dengan berbohong maka ia adalah kekasihku.

Apakah engkau tidak tahu wahai Muhammad, bahawa aku pernah bersumpah kepada Adam dan Hawa dengan atas nama Allah, "Bahawa aku akan memberi nasihat kepada kalian berdua". Maka sumpah bohong itu menyenangkan hatiku. Sedangkan menggunjing (mengumpat) dan mengadu domba (memfitnah) adalah buah santapan dan kesukaanku. Kesaksian dusta adalah penyejuk mataku dan kesenanganku. Barangsiapa bersumpah dengan menceraikan isterinya (talak) maka hampir tidak akan boleh selamat, sekalipun hanya sekali. Andaikata itu benar, yang kerananya orang membiasakan lidahnya mengucapkan kata-kata tersebut, isterinya akan menjadi haram. Kemudian dari pasangan tersebut menghasilkan keturunan sampai hari Kiamat nanti yang semuanya hasil dari anak-anak zina. Sehingga seluruhnya masuk neraka hanya gara-gara satu ucapan.

Wahai Muhammad, sesungguhnya diantara ummatmu ada orang yang menunda-nunda solatnya dari waktu ke waktu. Ketika ia hendak menjalankan solat maka aku selalu berada padanya dan mengganggu sambil berkata kepadanya, 'Masih ada waktu, teruskan engkau sibuk dengan urusan dan pekerjaan yang engkau lakukan' sehingga ia menunda solatnya, dan kemudian solat diluar waktunya. Akibatnya dengan solat yang dikerjakan diluar waktunya itu akan dipukul di kepalanya. Kalau aku  merasa kalah, maka aku mengirim kepadanya salah seorang dari setan-setan manusia yang akan menyibukkan waktunya. Kalau dengan usaha itu aku masih kalah, maka aku tinggalkan sampai ia menjalankan solat.

Ketika dalam solatnya aku berkata kepadanya, 'Lihatlah ke kanan dan ke kiri'. Akhirnya ia melihat. Maka pada saat itu wajahnya aku usap dengan tanganku, kemudian aku menghadap didepan matanya sambil berkata, 'engkau telah melakukan apa yang tidak akan menjadi baik selamanya'.

Wahai Muhammad, engkau tahu, bahawa orang yang banyak menoleh dalam solatnya, Allah akan memukul kepalanya dengan solat tersebut. Kalau dalam solat ia sanggup mengalahkanaku, sementara ia solat sendirian, maka aku perintahkan untuk tergesa-gesa. Maka ia mengerjakan solat seperti ayam yang mematuk benih-benih untuk dimakan dan segera meninggalkannya. Kalau ia sanggup mengalahkan aku, dan solat berjamaah, maka aku kalungkan rantai dilehernya. Ketika ia sedang ruku' aku tarik kepalanya keatas sebelum imam bangun dari ruku' dan aku turunkan sebelum imam turun. Wahai Muhammad, engkau tahu, bahawa orang yang melakukan solat seperti itu, maka batal solatnya, dan di hari Kiamat nanti Allah akan menyalin kepalanya dengan kepala keldai.

Kalau dengan cara tersebut aku masih kalah, maka aku perintahkan meramas-ramas jari-jemarinya sehingga berbunyi, sedangkan ia sedang solat, kerananya ia tidak termasuk orang-orang yang bertasbih kepada Allah padahal ia sedang solat.

Kalau dengan cara tersebut masih juga tidak berjaya, maka aku tiup hidungnya sehingga ia menguap, sementara ia sedang solat. Kalau ia tidak menutupi mulutnya dengan tangannya maka setan masuk kedalam perutnya, sehingga ia semakin rakus dengan dunia dan berbagai perangkapnya. Ia akan selalu mendengar dan taat kepadaku.

Bagaimana ummatmu boleh bahagia wahai Muhammad, sementara aku memerintahkan orang-orang miskin untuk meninggalkan solat, dan aku berkata kepadanya, 'Solat bukanlah kewajiban kalian, solat hanya kewajipan orang-orang yang diberi nikmat oleh Allah'. Aku pun berkata kepada orang yang sakit, 'Tinggalkan solat, kerana solat bukanlah kewajibanmu. Solat hanyalah kewajiban orang-orang yang diberi nikmat kesihatan. Sebab Allah sudah berfirman, '...dan tidak apa-apa bagi seorang yang sedang sakit...' (QS An-Nur:61). 'Kalau engkau sudah sembuh baru melakukan solat'. Akhirnya ia mati dalam keadaan kafir. Apabila ia mati dengan meninggalkan solat ketika sedang sakit, maka ia akan bertemu Allah dengan dimurkai.

Wahai Muhammad, jika aku menyimpang dan berdusta kepadamu, maka hendaknya engkau memohon kepada Allah agar aku dijadikan debu yang lembut.
Wahai Muhammad, apakah engkau masih juga merasa gembira terhadap ummatmu, sementara aku boleh memurtadkan seperenam dari ummatmu untuk keluar dari Islam?".

Kemudian Rasulullah SAW meneruskan pertanyaannya, (18) "Wahai makhluk yang terkutuk, siapa teman duduk (baik)mu?".

"Orang-orang yang suka makan riba", jawab Iblis.

(19) "Lalu siapa teman dekat (rapat)mu?", tanya Rasulullah SAW.

"Orang yang berzina", jawab Iblis.

(20) "Siapa teman tidurmu?", tanya Rasulullah SAW.

"Orang yang mabuk", jawab Iblis.

(21) "Siapa (te)tamumu?", tanya Rasulullah SAW.

"Pencuri", jawab Iblis.

(22) "Siapa utusanmu?", tanya Rasulullah SAW.

"Tukang sihir", jawab Iblis.

(23) "Apa yang menyenangkan pandangan matamu?", tanya Rasulullah SAW.

"Orang yang bersumpah dengan talak (cerai)", jawab Iblis.

(24) "Siapa kekasihmu?", tanya Rasulullah SAW.

"Orang yang meninggalkan solat Jumaat", jawab Iblis.

(25) "Wahai makhluk yang terkutuk, apa yang mengakibatkan punggungmu patah?", tanya Rasulullah SAW.

"Suara ringkik (Jeritan) kuda untuk berperang membela agama Allah SWT", jawab Iblis.

(26) "Apa yang membuat hatimu panas?", tanya Rasulullah SAW.

"Banyak beristighfar kepada Allah, baik di malam hari maupun di siang hari", jawab Iblis.

(27) "Apa yang membuatmu merasa malu dan hina?", tanya Rasulullah SAW.

"Sedekah secara rahsia", jawab Iblis.

(28) "Apa yang menjadikan matamu buta?", tanya Rasulullah SAW.

"Solat diwaktu sahur (subuh - dua pertiga malam)", jawab Iblis.

(29) "Apa yang dapat mengendalikan kepalamu (membodohkanmu)?", tanya Rasulullah SAW.

"Memperbanyak solat berjamaah", tutur Iblis.

(30) "Siapa orang yang paling membahagiakanmu?", tanya Rasulullah SAW.

"Orang yang sengaja meninggalkan solat", tutur Iblis.

(31) "Siapa yang paling celaka menurut engkau?", tanya Rasulullah SAW.

"Orang-orang yang kikir (kedekut)", jawab Iblis.

(32) "Apa yang paling menyita (menghalang) pekerjaanmu?", tanya Rasulullah SAW.

"Majlis orang-orang alim", jawab Iblis

(33) "Bagaimana cara engkau makan?", tanya Rasulullah SAW.

"Dengan tangan kiriku dan jari-jemariku", jawab Iblis.

(34) "Dimana engkau mencari tempat berteduh untuk anak-anakmu diwaktu panas?", tanya Rasulullah SAW.

"Dibawah kuku manusia", jawab Iblis.

(35) "Berapa permohonan yang pernah engkau minta kepada Tuhanmu?", Tanya Rasulullah SAW.

"Sepuluh macam", jawab Iblis.

(36) "Apa saja itu wahai makhluk terkutuk?", tanya Rasulullah SAW.

Iblis pun menjawab : "Aku memintaNya agar aku boleh berserikat (bersekutu) dengan anak-cucu Adam dalam (1) harta kekayaan dan (2) anak-anak mereka. Akhirnya Allah mengizinkanku berserikat dalam kelompok mereka. Itulah maksud firman Allah SWT : 'Dan berserikatlah dengan mereka pada harta dan anak-anak dan beri janjilah mereka. Dan tidak ada yang dijanjikan oleh setan kepada mereka melainkan tipuan belaka'. QS.Al-Isra':64).

Setiap harta yang tidak dikeluarkan zakatnya, maka aku ikut memakannya. Aku juga ikut makan makanan yang bercampur riba dan haram serta segala harta yang tidak dimohonkan perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk.

Setiap orang yang tidak memohon perlindungan kepada Allah dari setan ketika bersetubuh dengan isterinya, maka setan akan ikut bersetubuh. Akhirnya melahirkan anak yang mendengar dan taat kepadaku.

Begitu pula orang yang naik kenderaan dengan maksud mencari penghasilan yang tidak dihalalkan, maka aku adalah temannya. Itulah maksud firman Allah SWT: 'Dan kerahkanlah terhadap mereka pasukan berkuda dan pasukanmu yang berjalan kaki'. (QS.Al-Isra':64).

(3) Aku memohon kepadaNya agar aku punya rumah, maka rumahku adalah kamar (bilik) mandi. (4) Aku memohon agar aku punya masjid, akhirnya pasar (tempat keramaian) menjadi masjidku. (5) Aku memohon agar aku punya Al-Qur'an, maka syair (dendangan mengasyikkan) adalah Al-Qur'anku. (6) Aku memohon agar aku punya azan, maka terompet (bunyi alatan muzik) adalah penggilan adzanku. (7) Aku memohon kepada-Nya agar aku punya tempat tidur, maka orang-orang mabuk adalah tempat tidurku. (8) Aku memohon agar aku memiliki teman-teman yang menolongku, maka kelompok Al-Qadariyyah (mereka yang menolak sesuatu itu adalah ketentuan Allah swt, dan mempercayai mereka berkuasa penuh atas apa yang mereka perbuat) menjadi teman-teman yang membantuku.

(9) Dan aku memohon agar aku memiliki teman-teman dekat, maka orang-orang yang menginfakkan harta kekayaannya untuk kemaksiatan adalah teman dekatku. Itulah maksud firman Allah SWT : 'Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara setan dan setan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya'. (QS.Al-Isra':27) ".

Rasulullah SAW berkata kepada Iblis, "Andaikan tidak setiap apa yang engkau ucapkan itu disokong oleh ayat-ayat dari Kitab Allah tentu aku tidak akan membenarkanmu".

Lalu Iblis berkata lagi, (10) "Wahai Muhammad, aku memohon kepada Allah agar aku dapat melihat anak-cucu Adam, sementara mereka tidak dapat melihatku. Kemudian Allah menjadikan aku boleh mengalir melalui peredaran darah mereka. Diriku boleh berjalan kemana pun sesuai kemahuan diriku dan dengan cara bagaimana pun. Kalau aku mahu dalam sesaat pun boleh. Kemudian Allah berfirman kepadaku. 'Engkau boleh melakukan apa saja yang kau minta'. Akhirnya aku merasa senang dan bangga sampai hari Kiamat. Sesungguhnya orang yang mengikutiku lebih banyak daripada orang yang mengikutimu. Sebahagian besar anak-cucu Adam akan mengikutiku sampai hari Kiamat".

(37) Iblis melanjutkan lagi, "Aku memiliki anak yang aku beri nama Atamah. Ia akan kencing di telinga seorang hamba ketika ia tidur meninggalkan solat Isya'. Andaikan tidak kerananya tentu manusia tidak akan tidur terlebih dahulu sebelum menjalankan solat.

Aku juga punya anak yang aku beri nama Mutaqadhi. Apabila ada seorang hamba melakukan ketaatan (ibadah) dengan rahsia dan ingin menutupinya, maka anakku tersebut sentiasa membatalkannya dan dipamerkan ditengah-tengah manusia, sehingga semua manusia tahu. Akhirnya Allah membatalkan sembilan puluh sembilan dari seratus pahala. Sehingga yang tersisa hanya satu pahala. Sebab setiap ketaatan yang dilakukan secara rahasia akan diberi seratus pahala.

Aku punya anak lagi yang bernama Kuhyal, dimana ia bertugas mengusapi celak mata semua orang yang sedang berada di majlis pengajian dan ketika khatib sedang berkuthbah. Sehingga mereka mengantuk dan akhirnya tidur, tidak dapat mendengarkan apa yang dibicarakan para ulama. Mereka yang tertidur tidak akan ditulis pahala sedikitpun untuk selamanya".

(38) Iblis melanjutkan lagi, "Setiap kali ada perempuan keluar mesti ada setan yang duduk di pinggulnya, ada pula yang duduk di daging yang mengelilingi kukunya. Dimana mereka akan menghiasi kepada orang-orang yang melihatnya. Kedua setan itu kemudian berkata kepadanya, 'Keluarkan tanganmu'. Akhirnya ia mengeluarkan tangannya, kemudian kukunya tampak, lalu kelihatan nodanya".

(39) Iblis melanjutkan lagi, "Wahai Muhammad, sebenarnya aku tidak berupaya menyesatkan sedikit pun. Akan tetapi aku hanya akan mengganggu dan menghiasi. Andainya aku memiliki hak dan kemampuan untuk menyesatkan, tentu aku tidak membiarkan segelintir manusia pun di muka bumi ini yang masih sempat mengucapkan dua kalimat Syahadat, 'Tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah Utusan-Nya'. Tidak akan ada lagi orang yang solat dan berpuasa. Sebagaimana engkau wahai Muhammad, tidak berhak untuk memberikan hidayah sedikit pun kepada siapa saja. Akan tetapi engkau adalah seorang utusan dan penyampai amanat dari Allah. Andaikan engkau memiliki hak dan kemampuan untuk memberi hidayah, tentu engkau tidak akan membiarkan segelintir orang kafir pun di muka bumi ini. Engkau hanyalah sebagai argumentasi (Hujjah) Allah SWT terhadap mahluk-Nya. Sementara aku hanyalah menjadi sebab celakanya orang yang sebelumnya sudah dicap oleh Allah sebagai orang celaka. Orang yang bahagia dan beruntung adalah orang yang dijadikan bahagia oleh Allah sejak dalam perut ibunya, sedangkan orang yang celaka adalah orang yang dijadikan celaka oleh Allah sejak dalam perut ibunya".

Rasulullah SAW kemudian membacakan firman Allah SWT : "Jikalau Tuhanmu menghendaki, tentu Dia menjadikan manusia ummat yang satu, tetapi mereka sentiasa berselisih pendapat. Kecuali orang-orang yang diberi Rahmat oleh Tuhanmu'. (QS.Hud:118-119).

Kemudian beliau Nabi SAW melanjutkan dengan firman Allah SWT : "Dan adalah ketetapan Allah itu suatu ketetapan yang pasti berlaku". (QS.Al-Ahzab:38).

Lantas Rasulullah SAW berkata lagi kepada iblis, (40) "Wahai Abu Murrah (iblis), apakah engkau masih mungkin bertaubat dan kembali kepada Allah, sementara saya akan menjaminmu masuk syurga".

Iblis menjawab, "Wahai Rasulullah, Ketentuan telah memutuskan dan Qalam pun telah kering dengan apa yang terjadi seperti ini hingga hari Kiamat nanti. Maka Maha Suci Allah yang telah menjadikanmu sebagai tuan para Nabi dan Khathib para penduduk Syurga, Dia telah memilih dan mengkhususkan dirimu. Sementara Dia telah menjadikan aku sebagai tuan orang-orang celaka dan Khatib para penduduk Neraka. Aku adalah mahluk yang celaka lagi terusir. Ini adalah akhir dari apa yang aku beritahukan kepadamu, dan aku mengatakan sejujurnya".



Dipetik dari Syajaratul Kaun, doktrin tentang peribadi manusia pilihan, Muhammad SAW, yang ditulis oleh Asy-Syaikh Al-Akbar Muhyidin Ibnu Arabi Abdullah Muhammad bin Ali bin Muhammad bin Ahmad bin Ali Al-Hatimi Ath-Tha'i Al-Andalusia), 17 Ramadhan 560 H - 22 Rabi'uts-Tsani 638 H.